Rabu, 24 September 2008


Modifikasi Motor Xtreams

Jika anda pemilik sebuah sepeda motor yang ingin tampil beda, maka yang terpikir pertama kali adalah bagaimana mendandani motor alias modifikasi. Lalu anda akan belanja asesori dan memulai modifikasi di sana sini. Semakin lama semakin banyak komponen yang anda ganti, dan tanpa terasa sudah sedemikian banyak anggaran belanja yang keluar.

Lalu anda mulai sadar fungsi modifikasi lebih dari sekedar mempercantik tampilan (seadanya). Terasa benar setiap perubahan menimbulkan efek bersegi banyak. Dari sisi psikologis anda merasakan kebanggaan, dari sisi fungsi feeling anda merasakan ada yang berubah. Juga dari segi biaya, sudah tak terhitung hepeng yang anda habiskan. Hasilnya, tampilan motor anda mungkin lebih cantik, tapi bisa juga malah seronok. Fungsinya, motor lebih mudah dikendalikan dan lebih kencang, tapi bisa juga malah sebaliknya: lebih liar dan lebih berat.

Jika aspek negatif dari fungsi tersebut yang lebih banyak muncul, itu artinya anda harus mulai mengevaluasi fungsi modifikasi yang anda lakukan. Apakah sudah benar cara, pilihan komponen, hingga bengkel tempat memodifikasi. Jika anda merasa masih kurang gaya, anda harus mengevaluasi model dan finishing sebuah modifikasi. Bisa jadi anda salah aliran, bengkel anda kurang cermat, atau mungkin pula andalah yang kurang serius.

Bicara soal fungsi adalah bicara soal teknologi. Pemakaian komponen yang sesuai, berkualitas baik, dan masih berfungsi maksimal akan membantu kinerja motor secara keseluruhan. Sementara bicara soal tampilan, adalah bicara soal cita rasa. Hanya modifikator yang tahu menerjemahkan keinginan Anda yang akan memberi kepuasan. Hanya modifikator yang memberi anda komponen yang baik yang akan memaksimalkan kinerja motor. Dan, hanya modifikator yang piawai yang akan memberi anda masukan konsep yang benar sekaligus mewujudkannya sesuai konsep dan anggaran yang disepakati.
by novenz.doc.ma

Sabtu, 16 Agustus 2008

Melesat seperti Pesawat


TREN kendaraan futuristic, tampaknya, semakin menjamur. Satu lagi yang coba dikembangkan adalah Acabion GTBO. Kendaraan berjenis motor ini memiliki kapasitas mesin yang cukup mencengangkan. Bentuknya yang ramping semakin mendukung kekuatan dapur pacu kendaraan ini.

Motor dengan daya muat satu orang ini dilansir mampu menyaingi kecepatan mobil Bugatti Veyron, yang dalam waktu dekat juga akan diluncurkan. Motor ini mampu meraih kecepatan maksimum sampai 340 mph, dengan kekuatan dorong 350-750 hp.

Cukup mengesankan. Tidak hanya itu, Acabion dikatakan mampu menempuh jarak 150 meter tiap detik. Meskipun mampu dilajukan dengan kecepatan tinggi, bukan berarti Acabion boros emisi. Menurut pembuatnya, kendaraan ini hanya membutuhkan 20 persen throttle.

Dari segi desain, bentuk yang menyerupai pesawat mini ini sangat mendukung performa laju kendaraan. Jika diamati, Acabion memiliki ujung rendah, bagian tengah yang lebih tinggi, dan buritan yang kembali rendah. Fungsinya adalah memecah angin agar kendaraan ini mampu melesat dengan sempurna.

Konsep utama Acabion hanya menggunakan dua roda. Juga, terdapat dua roda kecil tambahan yang terletak di bagian belakang. Kegunaan roda tambahan ini ialah menjaga keseimbangan.

Sayang, belum ada keterangan resmi kapan Acabion GTBO akan dilempar ke pasaran. Namun yang pasti, kendaraan ini akan dilansir kali pertama dengan harga kurang lebih Rp 711 juta. (car/gmg/kkn)< TREN kendaraan futuristic, tampaknya, semakin menjamur. Satu lagi yang coba dikembangkan adalah Acabion GTBO. Kendaraan berjenis motor ini memiliki kapasitas mesin yang cukup mencengangkan. Bentuknya yang ramping semakin mendukung kekuatan dapur pacu kendaraan ini.

Motor dengan daya muat satu orang ini dilansir mampu menyaingi kecepatan mobil Bugatti Veyron, yang dalam waktu dekat juga akan diluncurkan. Motor ini mampu meraih kecepatan maksimum sampai 340 mph, dengan kekuatan dorong 350-750 hp.

Cukup mengesankan. Tidak hanya itu, Acabion dikatakan mampu menempuh jarak 150 meter tiap detik. Meskipun mampu dilajukan dengan kecepatan tinggi, bukan berarti Acabion boros emisi. Menurut pembuatnya, kendaraan ini hanya membutuhkan 20 persen throttle.

Dari segi desain, bentuk yang menyerupai pesawat mini ini sangat mendukung performa laju kendaraan. Jika diamati, Acabion memiliki ujung rendah, bagian tengah yang lebih tinggi, dan buritan yang kembali rendah. Fungsinya adalah memecah angin agar kendaraan ini mampu melesat dengan sempurna.

Konsep utama Acabion hanya menggunakan dua roda. Juga, terdapat dua roda kecil tambahan yang terletak di bagian belakang. Kegunaan roda tambahan ini ialah menjaga keseimbangan.

Sayang, belum ada keterangan resmi kapan Acabion GTBO akan dilempar ke pasaran. Namun yang pasti, kendaraan ini akan dilansir kali pertama dengan harga kurang lebih Rp 711 juta.

Peugeot 206 Surabaya

Peugeot Bergaya Tribal

BAGI Claudia Cassandra, 21, ciri khas negara Jepang memberikannya banyak inspirasi dalam memodifikasi mobil. "Bambu, melambangkan kekuatan. Sedangkan Samurai terkenal keberaniannya. Nah, mobilku juga harus demikian," ujar personil Porskit, Surabaya ini.

Untuk mewujudkan niatnya, pemilik sapaan akrab Claudia ini tak segan untuk membongkar ulang Peugeot 206 lansiran 2001 miliknya untuk dijejali dengan berbagai aksesori. Penggarapannya sendiri dipercayakan pada bengkel Bodyform, Surabaya, milik Tat Cien.

Fokus utama perombakkan dilakukan di eksterior. Di bagian ini, Claudia memasang berbagai body kit hasil desain sendiri mulai bemper hingga wing. "Agar terlihat galak, aku menggunakan desain tribal dengan ciri khas banyak sudut untuk body kit-nya," papar Claudia. Bentuk kap mesin juga ikut diubah dengan mengambil desain milik Ford Focus WRC.

Sebagai penutup, Claudia mewarnai seluruh bodi dengan cat airbrush campuran enam warna bermotif simbol khas Jepang. "Motif air brush-nya cukup beragam mulai Samurai, bambu, hingga huruf Jepang.," tuturnya.

Meski tergolong rumit, Claudia mengaku proses pengecatan itu hanya dilakukan dalam waktu 5 hari. "Saat itu terpaksa buru-buru untuk mengejar ikut kontes. Sempat repot juga sih. Tapi untung, semua selesai tepat waktu," jelasnya.

Untuk mengimbangi tampilan luar, bagian kaki kaki dilengkapi velg merek SSW 19 inci yang didukung kinerja per Eibach dan shockbreaker buatan Bilstein. "Agar tetap bisa berputar leluasa, aku terpaksa dilakukan overfender beberapa sentimeter disetiap fender."

Nuansa di interior juga tak jauh beda dengan di luar. Banyak sentuhan air brush dihampir setiap sudut. Claudia juga menambahkan beberapa aksesori balap seperti jok Recaro, setir Momo, seatbelt Ralliart hingga pedal set Sparco.

Ada pula beberapa perangkat indikator yang didominasi milik Defi. Namun yang unik adalah pemasangan Defi-Link Dsiplay VSB. "Alat ini membuat pengemudi tidak perlu repot melihat setiap indikator yang dipasang. Sebab alat ini bisa memproyeksikan seluruh data perangkat indikator ke kaca," jelasnya.

Urusan audio juga tak mau dahsyatnya. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, ia rela mengorbankan ruang bagasi dan kabin tengah untuk dijejali berbagai perangkat audio.

Otaknya sendiri mengandalkan head unit Pioneer DEH-P8450 MP. Sinyalnya diperkuat oleh amplifier Lanzar Vibe dan Swiss Audio. Hasilnya lantas diterjemahkan lewat speaker milik Dyn Audio dan dua subwoofer Swiss Audio. Ditambah, penempatan crossover Audio Control dan capacitor bank milik Critical Mass sebesar 1,5 juta farad.

Layaknya tentara Samurai, kekuatan dan kecepatan, menjadi senjata utama. Karena itu, sektor dapur pacu ikut disentuh. Porting dan polished dilakukan agar pembakaran lebih sempurna. Ditambah perangkat oil catch tank buatan APEXi. Suntikan tenaga lebih terasa berkat pemasangan gas nitrogen merek 2F&F. (bag)



< BAGI Claudia Cassandra, 21, ciri khas negara Jepang memberikannya banyak inspirasi dalam memodifikasi mobil. "Bambu, melambangkan kekuatan. Sedangkan Samurai terkenal keberaniannya. Nah, mobilku juga harus demikian," ujar personil Porskit, Surabaya ini.

Untuk mewujudkan niatnya, pemilik sapaan akrab Claudia ini tak segan untuk membongkar ulang Peugeot 206 lansiran 2001 miliknya untuk dijejali dengan berbagai aksesori. Penggarapannya sendiri dipercayakan pada bengkel Bodyform, Surabaya, milik Tat Cien.

Fokus utama perombakkan dilakukan di eksterior. Di bagian ini, Claudia memasang berbagai body kit hasil desain sendiri mulai bemper hingga wing. "Agar terlihat galak, aku menggunakan desain tribal dengan ciri khas banyak sudut untuk body kit-nya," papar Claudia. Bentuk kap mesin juga ikut diubah dengan mengambil desain milik Ford Focus WRC.

Sebagai penutup, Claudia mewarnai seluruh bodi dengan cat airbrush campuran enam warna bermotif simbol khas Jepang. "Motif air brush-nya cukup beragam mulai Samurai, bambu, hingga huruf Jepang.," tuturnya.

Meski tergolong rumit, Claudia mengaku proses pengecatan itu hanya dilakukan dalam waktu 5 hari. "Saat itu terpaksa buru-buru untuk mengejar ikut kontes. Sempat repot juga sih. Tapi untung, semua selesai tepat waktu," jelasnya.

Untuk mengimbangi tampilan luar, bagian kaki kaki dilengkapi velg merek SSW 19 inci yang didukung kinerja per Eibach dan shockbreaker buatan Bilstein. "Agar tetap bisa berputar leluasa, aku terpaksa dilakukan overfender beberapa sentimeter disetiap fender."

Nuansa di interior juga tak jauh beda dengan di luar. Banyak sentuhan air brush dihampir setiap sudut. Claudia juga menambahkan beberapa aksesori balap seperti jok Recaro, setir Momo, seatbelt Ralliart hingga pedal set Sparco.

Ada pula beberapa perangkat indikator yang didominasi milik Defi. Namun yang unik adalah pemasangan Defi-Link Dsiplay VSB. "Alat ini membuat pengemudi tidak perlu repot melihat setiap indikator yang dipasang. Sebab alat ini bisa memproyeksikan seluruh data perangkat indikator ke kaca," jelasnya.

Urusan audio juga tak mau dahsyatnya. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, ia rela mengorbankan ruang bagasi dan kabin tengah untuk dijejali berbagai perangkat audio.

Otaknya sendiri mengandalkan head unit Pioneer DEH-P8450 MP. Sinyalnya diperkuat oleh amplifier Lanzar Vibe dan Swiss Audio. Hasilnya lantas diterjemahkan lewat speaker milik Dyn Audio dan dua subwoofer Swiss Audio. Ditambah, penempatan crossover Audio Control dan capacitor bank milik Critical Mass sebesar 1,5 juta farad.

Layaknya tentara Samurai, kekuatan dan kecepatan, menjadi senjata utama. Karena itu, sektor dapur pacu ikut disentuh. Porting dan polished dilakukan agar pembakaran lebih sempurna. Ditambah perangkat oil catch tank buatan APEXi. Suntikan tenaga lebih terasa berkat pemasangan gas nitrogen merek 2F&F.

Kamis, 07 Agustus 2008

Mobil Balap untuk di Jalan Raya


LOTUS terus membuat jantung berdetak kencang. Setelah beberapa waktu lalu meluncurkan "kendaraan cepat" bertajuk Lotus Esprit, baru-baru ini perusahaan mobil asal negeri Ratu Elizabeth itu kembali mengeluarkan hasil karya terbarunya, Lotus new 2-Eleven. Itulah nama resmi yang disandang mobil dengan bobot 720 kilogram tersebut.

Kendaraan yang seluruh tubuhnya dilapisi karbon kevlar itu layak mendapat julukan mobil balap untuk di jalan. Mengapa? Lihat saja bentuknya. Mirip mobil Grand Prix yang didesain hanya untuk satu pengendara tanpa bingkai penutup dan jendela. Tapi, dengan sumbu roda 2.300 milimeter, mobil ini tetap lincah dibawa bepergian di jalanan.

Tentu saja, sebagai mobil balap (meski untuk di jalan), kendaraan ini punya kemampuan berlari yang tidak bisa diremehkan. Seberapa cepat? Ada dua versi yang bisa dinikmati.

Untuk Lotus new 2-Eleven dengan mesin supercharged 255 PS, tenaga yang dihasilkan dapur pacu bisa mencapai 252 bhp. Bingung apa maksudnya? Arti mudahnya seperti ini. Ketika digeber dari kecepatan nol hingga 100 kilometer per jam, mobil ini hanya membutuhkan waktu sekitar 3,8 detik.

Jika mesin terus digeber, top speed yang bisa dicapai adalah 240 kilometer per jam. Ingin menikmati versi yang ini? Anda harus mengucurkan dana 49.573 euro (setara Rp 699 juta).

Seri kedua, yaitu Lotus new 2-Eleven dengan tipe dapur pacu 190 PS, memang sedikit lebih lambat. Tapi, lambat di sini tetap terasa cepat jika dibandingkan dengan kendaraan roda empat kebanyakan. Butuh waktu sekitar 4,3 detik untuk melaju pesat dari 0-100 kilometer per jam. Kecepatan maksimum kendaraan seharga 34.695 euro (sekitarRp 489 juta) ini adalah 225 km per jam.

Anda bukan pencinta warna hijau kekuningan? Tenang, selain yang terpampang pada foto di halaman ini, Lotus new 2-Eleven tersedia dalam warna red scorpion, orange bobcat, metallic, dan premium. "Dalam waktu dekat, (mobil) ini akan tersebar di seluruh dunia dan jadi pemimpin di kelas mobil sports racing," ujar Mike Kimberley, CEO of Group Lotus plc. (dey/bs/dat)

< LOTUS terus membuat jantung berdetak kencang. Setelah beberapa waktu lalu meluncurkan "kendaraan cepat" bertajuk Lotus Esprit, baru-baru ini perusahaan mobil asal negeri Ratu Elizabeth itu kembali mengeluarkan hasil karya terbarunya, Lotus new 2-Eleven. Itulah nama resmi yang disandang mobil dengan bobot 720 kilogram tersebut.

Kendaraan yang seluruh tubuhnya dilapisi karbon kevlar itu layak mendapat julukan mobil balap untuk di jalan. Mengapa? Lihat saja bentuknya. Mirip mobil Grand Prix yang didesain hanya untuk satu pengendara tanpa bingkai penutup dan jendela. Tapi, dengan sumbu roda 2.300 milimeter, mobil ini tetap lincah dibawa bepergian di jalanan.

Tentu saja, sebagai mobil balap (meski untuk di jalan), kendaraan ini punya kemampuan berlari yang tidak bisa diremehkan. Seberapa cepat? Ada dua versi yang bisa dinikmati.

Untuk Lotus new 2-Eleven dengan mesin supercharged 255 PS, tenaga yang dihasilkan dapur pacu bisa mencapai 252 bhp. Bingung apa maksudnya? Arti mudahnya seperti ini. Ketika digeber dari kecepatan nol hingga 100 kilometer per jam, mobil ini hanya membutuhkan waktu sekitar 3,8 detik.

Jika mesin terus digeber, top speed yang bisa dicapai adalah 240 kilometer per jam. Ingin menikmati versi yang ini? Anda harus mengucurkan dana 49.573 euro (setara Rp 699 juta).

Seri kedua, yaitu Lotus new 2-Eleven dengan tipe dapur pacu 190 PS, memang sedikit lebih lambat. Tapi, lambat di sini tetap terasa cepat jika dibandingkan dengan kendaraan roda empat kebanyakan. Butuh waktu sekitar 4,3 detik untuk melaju pesat dari 0-100 kilometer per jam. Kecepatan maksimum kendaraan seharga 34.695 euro (sekitarRp 489 juta) ini adalah 225 km per jam.

Anda bukan pencinta warna hijau kekuningan? Tenang, selain yang terpampang pada foto di halaman ini, Lotus new 2-Eleven tersedia dalam warna red scorpion, orange bobcat, metallic, dan premium. "Dalam waktu dekat, (mobil) ini akan tersebar di seluruh dunia dan jadi pemimpin di kelas mobil sports racing," ujar Mike Kimberley, CEO of Group Lotus plc.

10 Mobil Tercepat di Jagad

Harga yang mahal, tidak menghalangi seorang pecinta automotif atau kalangan hobies untuk memiliki mobil super mewah yang cepat. Kenaikan harga bahan bakar pun bukan menjadi masalah.

Majalah mingguan Forbes Amerika Serikat baru-baru ini melakukan survei mobil-mobil paling cepat di dunia. Tom DuPont, seorang publisher memimpin studi ini.

Karena diproduksi untuk kalangan sangat terbatas, tidak heran apabila nama produsen kendaraan tersebut asing di telinga. Hanya beberapa model saja yang cukup dikenal seperti Bugatti, Lamborghini, dan McLaren.

"Saat menguji Bugatti Veyron, sang supir menantang saya untuk mengambil uang USD100 di dashboard. Jika bisa mengambilnya uang itu akan menjadi milik saya," kata duPont. Ia sendiri duduk di bangku penumpang untuk merasakan dahsyatnya kecepatan mobil seharga USD1,2 juta tersebut.

Tentu tantangan tersebut dilontarkan sang supir karena sangat kecil kemungkinannya untuk berhasil mengambil uang tersebut.
"Akeselerasi mobil ini luar biasa cepat. Jangankan mengambil uang itu, menyentuhnya pun anda tidak akan sanggup," ujar duPont. Bahkan saat mobil berakselerasi, DuPont mengaku tidak dapat menggerakkan tangannya sama sekali.

Bayangkan saja untuk melesatkan Bugatti Veyron dari kecepatan 0 hingga 100 km/jam, hanya dibutuhkan waktu 2,5 detik. Kecepatan maksimumnya mencapai 405 km/jam.

Berikut 10 mobil paling cepat di dunia dalam perolehan kecepatan maksimum yang dapat dicapai:

Forbes mencatat mobil SSC Ultimate Aero produksi pabrikan mobil sport Amerika Shelby Super Cars sebagai mobil paling cepat di dunia. Hal ini dipertegas saat September 2007 lalu, mobil yang mampu berakselerasi dari kecepatan 0 hingga 100 km/jam dalam 2,78 detik ini, mendapat rekor Guiness. Kecepatan maksimum mobil yang hanya diproduksi sebanyak 25 unit ini, mencapai 411 km/jam. Shelby membanderol Ultimate Aero sebesar USD650 ribu atau sekira Rp5,995 miliar.

Di posisi kedua Bugatti Veyron yang kecepatan maksimumnya mencapai 405 km/jam. Kecepatan 0 hingga 100 km/jam dapat dilahap dalam 2,5 detik. Mobil produksi Bugatti Automobiles SAS yang juga anak perusahaan dari Volkswagen AG ini dibanderol dengan harga mulai Rp11 miliar hingga Rp18 miliar (tergantung negara dan perubahan nilai tukar mata uang terhadap euro).

Mobil tercepat ketiga di dunia adalah Koenigsegg CCX. Mobil berkepatan maksimum 400 km/jam ini diproduksi pabrikan mobil sport roadster asal Swedia Koenigsegg. Debut Koenigsegg CCX dimulai saat perhelatan Geneva Motor Show 2006. CCX sendiri merupakan singkatan dari Competition Coupe X. Tidak ada catatan banderol mobil ini, namun harga mesinnya saja dipatok sekira USD100 ribu.

Berikutnya giliran mobil Saleen S7 Twin Turbo rakitan perusahaan automotif Saleen. Mobil ini diproduksi di Irvine, California. Saleen S7 memiliki kecepatan maksimum 454 km/jam. Debutnya di awali di Monterey Historic Races Agustus 2000. Mobil yang dibanderol sekira Rp5,34 miliar ini, sanggup melahap kecepatan 0 hingga 100 km/jam dalam 3,2 detik.

Bristol Fighter T dinobatkan sebagai mobil kelima tercepat di dunia dengan kecepatan maksimum 360 km/jam. Mobil produksi parbikan mobil Inggris Bristol Cars ini diperkenalkan pada 2006 lalu. Mobil yang versi produksinya mulai dipasarkan September 2007 lalu, dapat melaju dengan keceptan 0 hingga 100 km/jam dalam 3,5 detik.

Dari namanya, Pagani Zonda, tentu sudah terbayang apabila mobil yang diperkenalkan di Geneva Motor Show 1999 ini berasal dari Italia. Pagani Zonda hanya diproduksi 25 unit setiap tahun. Kecepatan maksimumnya adalah 344 km/jam. Saat ini Zonda R Clubsport di banderol hampir sama dengan Bugatti Veyron yaitu sekira Rp11 miliar. Mobil ini memliki akselerasi kecepatan 0 hingga 100 km/jam dalam 3,5 detik.

Mobil Spyker menempati posisi ketujuh dengan kecepatan maksimum hampir menyamai pagani Zonda yaitu 344 km/jam. Mobil produksi Spykers Cars Belanda ini sanggup melaku pada kecepatan 0 hingga 100 km/jam dalam 3,5 detik. Mobil ini menggunakan basis mesin Audi A4 V8.

Selanjutnya Lamborghini Murcielago LP640. Mobil produksi Automobili Lamborghini yang juga anak perusahaan Audi ini, sanggup melaju dari kecepatan 0 hingga 100 km/jam dalam 3,3 detik. Kecepatan maksimum yang mampu dicapai adalah 340 km/jam. Mobil yang dibanderol sekira Rp2,93 miliar ini, memulai debutnya pada Geneva Motor Show 2006.

Tidak mau ketinggalan, produsen mobil kerjasama McLaren dan Mercedes menempatkan model SLR-nya di posisi kesembilan dengan capaian kecepatan maksimum 329 km/jam. Kecepatan 0 hingga 100 km/jam dapat dicapai dalam 3,8 detik. Mobil yang diproduksi di Portsmuth Inggris ini dibanderol sekira Rp4,65 miliar.

Di posisi terakhir, giliran Silva GT3. Mobil ini sanggup melaju dengan kecepatan maksimum 328 km/jam. Sementara kecepatan 0 hingga 100 km/jam dicapai dalam 3,7 detik.

Krom Berlapis Aluminium


GARIS yang memisahkan antara rancangan mobil dan motor sudah mulai mengabur. Akhir-akhir ini, sudah semakin banyak motor beroda tiga yang tentunya memiliki bodi hampir mirip mobil.

Seperti Campagna's T-Rex, BEP Can-Am Spyder roadster, atau yang paling anyar, yaitu GSXR 1000. Bodinya yang menyerupai huruf Y memegang peran penting untuk menstabilkan laju motor.

Bagian tubuh GSXR 1000 berpadu antara frame full krom dan lapisan bodi berbahan aluminium. Seluruh kendali mobil itu dilakukan melalui kaki dan steering wheel. GSXR 1000 mempunyai stabilitas kendara yang tinggi. Daya laju itu didukung dengan sistem pengereman yang tangkas.

Kunci spek motor itu meliputi custom dari Push Rod Aero-tube suspension, Penske Racing Shocks, tunable front anti rollbar, dan Quaife gearbox yang diantarkan dari gear berlawanan.(aul/gmg/kkn)< GARIS yang memisahkan antara rancangan mobil dan motor sudah mulai mengabur. Akhir-akhir ini, sudah semakin banyak motor beroda tiga yang tentunya memiliki bodi hampir mirip mobil.

Seperti Campagna's T-Rex, BEP Can-Am Spyder roadster, atau yang paling anyar, yaitu GSXR 1000. Bodinya yang menyerupai huruf Y memegang peran penting untuk menstabilkan laju motor.

Bagian tubuh GSXR 1000 berpadu antara frame full krom dan lapisan bodi berbahan aluminium. Seluruh kendali mobil itu dilakukan melalui kaki dan steering wheel. GSXR 1000 mempunyai stabilitas kendara yang tinggi. Daya laju itu didukung dengan sistem pengereman yang tangkas.

Kunci spek motor itu meliputi custom dari Push Rod Aero-tube suspension, Penske Racing Shocks, tunable front anti rollbar, dan Quaife gearbox yang diantarkan dari gear berlawanan.
http://google.com/analytics